Tuesday, December 29, 2020

Asesmen Nasional ? Gambaran Teknis pelaksanaan dan Agenda Akhir di semua jenjang .

Ujian Nasional VS Asesmen Nasional

Mulai tahun 2021, akan diadakan Asesmen Nasional untuk jenjang SD/MI sampai SMA/SMK/MA, Walaupun disebut Pengganti Ujian Nasional, Asesmen nasional Berbeda sekali dengan Ujian Nasional atau USBN.

Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik atau siswa dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.

Berikut ini adalah gambaran singkat tentang Asesmen Nasional dan Teknis Pelaksanaan Agenda Akhir untuk Jenjang SD/MI- SMA/SMK/MA. Gambaran singkat ini penulis dapatkan saat mengikuti Bimbingan dan Pelatihan Asesmen Nasional 2021 dengan Nara Sumber : Encon Rahman, Beliau adalah salah satu guru dengan prestasi Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2016 dan salah satu guru penerima penghargaan internasional dari pemerintah Thailand. Berikut ini hasil tanya jawab dengan narasumber :

Nama : Dzakirul Husni

Provinsi : Kalimantan Timur

Pertanyaan :

Untuk Jenjang SD mekanisme pelaksanaan agenda akhir kelas 6 bagaimana kang ?

Jawaban

1. Agenda akhir kelas 6 sama dgn tahun sebelumnya

2. Jika sekolah akan mengadakan ujian sekolah untuk kelas 6 dipersilahkan.

Nama saya Saibah yang mau ditanyakan  apa yang melaatar belakang i kebijakan asesmen Nasional  tahun yang lalu

Jawaban

Yang melatar belakangi asesmen tahun lalu lebih fokus kepada kebijakan pendidikan secara makro. Sedangkan yang melatarbelakangi asesmen tahun ini. Lebih kepada kebijakan merdeka belajar

Nama: Nurhaida

Propinsi : Riau

Pertanyaan:

Dengan pelaksanaan Asesmen apakah dapat meningkatkan mutu pendidikan siswa, bagaimana cara mengukur kompetensi siswa .πŸ™terima kasih

Jawaban

Asesmen merupakan pemetaan untuk mengukur mutu pendidikan bukan mengukur personal siswa. Asesmen nasional adalah  cara mendiagnosa mutu pendidikan.

Cara mengukur  kompetensi siswa  yaitu dengan AKM.

Sedangkan untuk mengukur mutu pendidikan yakni

1. AKM

2. Survei karakter

3. Survei lingkungan belajar


Nama: Yohana Bana.

Propinsi : NTT

Pertanyaan:

Jika tidak ada ujian Nasional,bagaimana cara penilaian akhir untuk siswa SMP melanjutkan ke jenjang berikutnya Pak ?

Nama : Afriyanti Ningsih

Propinsi    :Jawa Barat

Kab             : Bekasi.

Pertanyaan:

1.Jika tidak ada UN. Apa fungsi assesmen bagi siswa SMA dan SMK?

2.Apakah ada perbedaan asesmen pada SMK yang masa belajarnya 4 tahun, padahal selama ini mereka sudah ada uji kompetensi sesuai bidang keahlian mereka.

Jawaban

1. Fungsi asesmen bagi siswa SMA dan SMK adalah untuk mendiagnosa mutu pendidikan

2.tidak ada perbedaan.

Nama  siti rejeki

Provinsi jakarta

Pertanyaan : Kata Minimum mengacu

kepada tidak semua konten

di dalam kurikulum diukur di

dalam AKM.. Itu berarti tidak semua mata pelajaran diukur dengan AKM

Jawabannya

Benar. Tdk semua konten  dalam Kurikulum diukur dlm AKM. Yang. Menjadi konten ukuran AKM hanya literasi dan numerasi saja.

Nama: Tri sutrisno

Propinsi: kepri

Pertanyaan:

Bagaimanakah cara menentukan nilai kelulusan siswa kelas 6, jika memang ada Soal AKM. Bagaimanakah bntuk AKM tersebut?

Jawaban

Cara menilai kelulusan kelas 6

Jawaban

Bentuk instrumen AKM sebagai berikut.

Nama   : Nova Susanti

Provinsi : Bengkulu

Pertanyaan :

Bila anak yg diujiankan sebanyak 45 siswa per sekolah, apakah ini sudah mewakili untuk jadi alat ukur mutu sebuah sekolah ?

Jawaban

Sudah mewakili sebagai sampel sebuah instrumen asesmen nasional

Nama : Minah

Provinsi : DKI Jakarta

Pertanyaan :

1. Klo pd USBN pertanyaan mengukur kognitif peserta didik, bgmn standar pengukuran pd asesmen ?

2. Bentuk butir soal asesmen berupa pertanyaan atau pernyataan ?

3. Apakah tindak lanjut hasil asesmen peserta didik ?

Jawaban

1. Standar pengukuran pada asesmen juga sama kognitif tetapi bedanya lebih kepada pemahaman konsep  bacaan dan kampuan pada mengaplikasikan konsep hitung

Jawaban

2. Bentuk butir soal asesmen kedua duanya. Bisa dicek contohnya pada file yang sdh dibagikan

3. RTL dari asesmen nasional adalah untuk memperbaiki mutu pendiikan

Nama : Kismawati

Provinsi : Sumatera Barat

Pertanyaan: Ketika adanya USBN dan UN, nilainya dituliskan dalam SKHUN dan Ijazah dan digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimana pula dg asesmen ini Kang, apakah Ijah juga akan diganti dengan bentuk yang lebih sederhana sebagaimana halnya RPP ?

Jawaban

1. Model ijasah tdk berubah

 Masih tetap modelnya seperti yang lama.

2. Untuk penilaian yang akan ditulis di SKHUN dikembalikan lagi kepada  kebebasan sekolah masing masing. Cara memberi nilainya bisa via  ujian  sekolah secara mandiri, tes tertulis, portopolio dll sebagai mana saya paparkan di atas

Nama : Putri Rudi Yuli S.

Provinsi : Jawa Timur

Pertanyaan: Ketika USBN tidak diwajibkan, maka bgmn tolak ukur dalam kelulusan?

Untuk siswa SMK, maka nilai apakah yg kiranya akan dituliskan dalam ijazah? πŸ™πŸ»

Lalu apabila asesmen Nasional digunakan untuk mengukur mutu sekolah, apakah tidak ada pelatihan untuk guru dalam mempersiapkan AKM?

Jawaban

1. Tolak ukur dalam kelulusan  siswa tingkat akhir dikembalikan lagi kepada sekolah masing-masing. Tdk ada keseragaman dalam menentukan tolak ukur kelulusan sekarang. Ini. Istilah mas menteri merdeka belajar. Merdeka dalam Menentukan kebijakan kelulusan berdasarkan masing masing sekolah.

2. Untuk siswa SMK nilai yang akan dituliskan dalam ijasah sama seperti tahun sebelumnya. Karena asesmen nasional ini akan dilaksanakan pada pertengahan tahun pembelajaran bukan pada akhir tahun pembelajaran.

3. Tidak ada pelatihan untuk guru dalam mempersiapkan AKM

Assalamualaikum.

Nama: Afriyanti Ningsih

Prop  : Jabar

Kab    : Bekasi

Kang, jika mendengar uraian ini, bisa kah diambil satu kesimpulan bahwa penilaian kelulusan siswa, hampir sama dengan un atau uasbn, hanya untuksoal disesuaikan dengansekolah masing2.

Jika salah pemahaman saya, tolong diluruskan.

Jawaban

Betul. Model kelulusan siswa tahun ini dipersilahkan kepada masing-masing sekolah.

Adapun model ujian kelulusannya dikembalikan lg ruhnya kepada sekolah.

Terima kasih untuk materinya πŸ™πŸ™

Assalamualaikum.

Nama: Anna Astuti

Prop    : Jatim

Kota    : Batu

Sekitar 3 minggu yang lalu ada info dari kementrian pelaksanaan simulasi AKM secara serentak untuk yang kelas 9, tapi ketika anak-anak sudah di lab ternyata tidak jadi karena masih ada trouble dalam jaringan atau apa?? (maaf kurang begitu jelasπŸ™)

1) kapan dilaksanakan kembali untuk AKM tersebut ya???;

2) Jika memang peserta AKM dari siswa diambil secara acak, apakah ada persentase jumlah ketentuan??

3) Untuk mengukur AKM di satuan pendidikan guru juga mengikuti AKM tersebut, pelaksanaanya sebelum siswanya apa setelah siswanya???

Sekallg terima kasih Kang Encon

1. Betul seluruh sekolah di Indonesia beberapa waktu lalu giat melaksanakan gladi bersih AKM. Ada beberapa sekolah yang lancar ada juga yang belum lancar.

2. Jadwal AKM sebgai berikut.

3. Peserta AKM adalah siswa adapun aturannya sbb. Siswa SD/MI kelas 5 = 30 siswa. Siswa SMP SMA SMK dan sederajat maksimal 45 siswa tiap satuan Pendidikan

4. Pelaksanaan AKM untuk guru dan kepala satuan Pendidikan  waktunya lebih fleksibel sekitar 2 minggu untuk menjawab instrumen. Pemberian instrumennysa siih satu waktu tetapi untuk jawabannya lebih fleksibel. Semntara jadwal AKM untuk siswa jadwalnya sdh ditentukan oleh mendikbud

5. RTL setelah asesmen

1. Hasil asesmen akan diberikan kepada sekolah masing-masing dari. Kementrian

2. Sekolah wajib melakukan perbaikan dan refleksi diri dari hasil asesmen tersebut

3. Sekolah memperbaiki "kekurangan" Berdasarkan informasi yang diperoleh.

4. Target nya : mutu pendidikan  mengacu kepada SNP dgn basis pendidikan  4.0

Assalamualaikum wr wb

Nama : Nova

Prop : Bengkulu

Kota : Curup

Kapan kita sebagai guru dalam kegiatan ini belajar untuk  dapat membuat soal soal berbentuk AKM ?

Sehingga kita dapat melatih anak anak setidaknya terbiasa menganalisis soal seperti soal soal AKM.

Tambahan :

Untuk Nilai pada ijazah, sumber nilai yg mana yg kita olah, dan kita isikan pada lembar ijazah ?

Untuk Uji kompetensi pada siswa SMK, masih dilaksanakan apa tidak ?

Jawaban

1. Belum ada diklat pelatihan cara menulis  soal AKM. Soal yang akan diujikan merupakan  hasil kerjasama  kemdikbud dengan lembaga khusus yang memiliki irisan dengan PISA.

Adapun yang bisa diajarkan guru kepada siswa terkait soal AKM adalah  pemahaman konsep dlm Menjawab soal. Bukan pengetahunnya. Sebagai bahan kajian pada file yang sdh dishare bnyk contoh soal AKM.

2. Untuk nilai ijasah sumbernya dari hasil penilaian jenjang akhir sekolah yang diselenggarakan oleh masing masing sekolah yang bersangkutan

3. Untuk uji kompetensi siswa SMK dikembalikan lagi kepada kebijakan sekolah

Wassalam

Encon rahman

Sebagai rencana tindak lanjut dari program ini

Silakan rekan rekan

membaca, mengkaji dan menganalisis contoh soal AKM dari file yang sdh di share yaπŸ™πŸ™

Tdk ada ujian nyaπŸ˜‚

Hanya membaca mengkaji dan menganalisis seluruh file yang sdh di share

Silakan

kebijakan kelulusan dikembalikan ke sekolah masing masing...

Ujian Sekolah dikembalikan sekolah mau dilaksanakan apa tidak.

Pertanyaannya.

Standar Kelulusan Siswa secara Nasional.. apakah dimerdekakan juga ?

Bukankah banyak faktor perbedaan antar daerah, apakah nanti dengan merdeka belajar ini akan ada sekolah yg merdeka ?

1. Standar kelulusan siswa secara nasional menurut mas menteri dikembalikan kepada sekolah masing masing

2. Setuju bnyk faktor perbedaan antar daerah. Sekolah yang merdeka tentu dlm koridor tertentu. Bukan berarti kita bebas sebebasnya. Karena kita tetap memiliki kiblatnya dlm menentukan kebijakan pendidikan ini yakni UU dan permendikbud

Saturday, December 26, 2020

Pendataan Calon Peserta Asesmen Nasional 2021

 

                                             Alur Pendataan calon Peserta Asesmen Nsional


Dalam rangka pendataan calon peserta Asesmen Nasional (AN), panitia pendataan-AN tingkat pusat memfasilitasi sistem pendataan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah proses pendataan sehingga data yang dihasilkan lebih cepat, tepat, akurat, dan akuntabel. Berikut ini adalah penjelasan umum beberapa istilah yang digunakan dalam petunjuk teknis:

1. Pendataan adalah proses pengolahan data calon peserta asesmen nasional sampai dengan waktu yang di tetapkan. Proses yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan, meliputi: data satuan pendidikan, biodata, dan data sosial ekonomi calon peserta asesmen nasional;

2. Pengelola pendataan tingkat provinsi terdiri dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama;

3. Pengelola pendataan tingkat kota/kabupaten terdiri dari unsur kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dan Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten;

4. Data Satuan Pendidikan adalah data yang berisi tentang informasi satuan pendidikan, antara lain: nama satuan pendidikan, kode satuan pendidikan, alamat, NPSN, kurikulum, nama kepala satuan pendidikan, status, serta jenis satuan pendidikan, akreditasi, dan lain-lain;

Untuk Mendapatkan File lengkap Petunjuk Teknis Pendataan Calon Peserta Asesmen Nasional 2021, silahkan klik DI SINI

Friday, December 25, 2020

Tingkatkan Mutu Sekolah dan Madrasah BAN-S/M Reformasi Sistem Akreditasi



Tingkatkan Mutu Sekolah dan Madrasah BAN-S/M Reformasi Sistem Akreditasi - Akreditasi satuan pendidikan merupakan salah satu bagian penting transformasi pendidikan menyeluruh. Oleh karena itu, Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) terus mengupayakan perubahan, termasuk dalam meningkatkan kualitas manajemen akreditasi sekolah/madrasah. Hal ini bertujuan untuk memastikan perubahan berjalan akuntabel dan partisipatif.

Ketua BAN/S-M, Toni Toharudin mengatakan, jumlah sekolah yang terakreditasi status A dan B makin banyak. “Namun, jika sistem akreditasi dikaitkan dengan hasil Ujian Nasional atau skor Programme for Internasional Student Assessment (PISA), hasilnya tidak menggembirakan,”.

Menurut Toni, penting bagi BAN-S/M mengevaluasi diri setelah 20 tahun akreditasi berjalan, termasuk benchmarking dengan akreditasi di negara-negara lain agar akreditasi lebih efektif. “Walau kuota akreditasi memang ada constrain dari APBN sehingga tidak semua kuotanya bisa terpenuhi. Maka, ada backlog dari tahun ke tahun, misalnya sekolah/madrasah yang sudah habis masa akreditasinya belum bisa terjangkau,” jelas Toni tentang hambatan yang dihadapi dalam akreditasi.

Transformasi Internal BAN-S/M: Dashboard Monitoring dan Otomasi Akreditasi

Dikatakan Toni, BAN-S/M tengah mengupayakan suatu perubahan yang amat mendasar yaitu merancang sistem baru yang responsif terhadap digitalisasi dan pandemi yang masih melanda bangsa. Harapannya, dengan sistem dashboard monitoring secara otomatis akan memberi notifikasi jika ada sekolah/madrasah yang kualitasnya menurun dengan sistem peringatan terkomputerisasi.

“Kalau kualitas dan kinerja sekolah/madrasah menurun, maka dia akan menjadi target akreditasi. Tapi, kalau sekolahnya status quo dan yang bersangkutan tidak ada keinginan menaikkan status akreditasi, maka sertifikat akreditasi di status yang sama akan terbarukan secara otomatis. Ini istilahnya otomasi akreditasi,” jelas Toni dalam diskusi yang dihadiri para pakar dan diikuti oleha guru dan kepala sekolah seluruh Indonesia.

Dashboard monitoring dari otomasi akreditasi, lanjut Toni, akan membantu BAN/S-M mengelola proses akreditasi satuan pendidikan dengan lebih rapi dan praktis, sehingga kalau ada indikasi penurunan, asesor dapat melakukan visitasi manual agar efektif dan efisien.

Toni menjelaskan tiga sasaran akreditasi, yaitu adanya indikasi penurunan kinerja menurut dashboard, sekolah/ madrasah ingin meningkatkan status akreditasi, dan laporan masyarakat yang terverifikasi. Namun, karena dashboard mendapatkan data berjenis sekunder yang berasal dari basis data kementerian yang terintegrasi, dashboard baru akan efektif jika data memiliki integritas. Data yang dimaksud adalah Data Pokok Pendidikan (Dapodik) milik Kemendikbud, Education Management Information System (Emis) milik Kementerian Agama, serta data Asesmen Kompetensi Minimal, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang terpadu dalam Asesmen Nasional.

Senada dengan itu, Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Doni Koesoema mengapresiasi upaya reformasi BAN-S/M yang menekankan peningkatan kepatuhan dan kinerja, terutama sistem triangulasi data yang diusung BAN-S/M.

“Adanya triangulasi antara Dapodik dan Emis, data yang diisi sekolah sebagai asesmen mandiri, dan adanya verifikasi tim asesor lewat angket, wawancara, observasi, dan telaah dokumen, ini sangat bagus, karena persoalan kita adalah integritas. Mungkin karena data kita masif, jadi data ini tidak presisi atau tidak jujur diisi sekolah,”. 
 
baca juga
BAN-S/M Siapkan Sistem Baru dalam Manajemen Akreditasi

Doni mengungkapkan, ada kecenderungan mekanisme data yang ada di sekolah digunakan sesuai kepentingan. “Misalnya, untuk kepentingan bantuan pemerintah, nanti data-data dijelek-jelekkan. Lalu untuk penilaian akreditasi, data dibaik-baikkan. Ini persoalan mentalitas, bukan salah instrumennya,”.

Doni meyakini, mentalitas para pengelola data di satuan pendidikan perlu dibenahi. Menurutnya, jika ada individu yang tidak berintegritas, tapi sistemnya baik, maka akan menutup kemungkinan bagi oknum-oknum tertentu untuk berbuat tidak jujur atau memanipulasi. “Dengan sistem akreditasi yang baik, dengan model triangulasi BAN-S/M ini, bisa memperkencil potensi-potensi manipulasi yang mungkin terjadi,”.

“Kepada para asesor, mohon memerhatikan kondisi nyata yang ada di lapangan. Kepada Bapak dan Ibu pengelola satuan pendidikan, agar data diisi dengan jujur dan berintegritas,”. 

Kompetensi Asesor BAN-S/M, Faktor Penting Keberhasilan Asesmen

Penasehat Penjaminan Mutu Pendidikan dari Technical Assistance for Education System Strengthening (TASS), yang bernaung di bawah kerja sama pendidikan Australia – Indonesia, Mark Carter juga mengapresiasi langkah BAN-S/M yang memperhatikan kompetensi asesornya.
“Ini langkah ke arah positif. Kebutuhan kerangka kinerja di mana guru, murid, dan sekolah bisa mengevaluasi kinerja mereka memang sangat penting. Instrumen BAN-S/M ini menyediakan titik awal kerangka ini,” jelas Mark seraya menekankan pentingnya kompetensi asesor.

Dijelaskan Mark Carter, instrumen ini nantinya juga sangat bermanfaat untuk membedakan sekolah yang bermutu dan yang belum bermutu. Bagi sekolah yang belum bermutu, hasil asesmen sangat berguna untuk meningkatkan kualitas.

Menyambung pernyataan Mark Carter, Doni Koesoema mengatakan, penilaian asesor sangat penting. Oleh karena itu, butuh evaluasi lebih lanjut mengenai tugas yang akan diberikan kepada asesor. “Saya harap ada sinergi semua pihak untuk keterpaduan Dapodik,”.

Anggota BAN-S/M, Abdul Malik juga memberi perhatian tentang evaluasi dan pengembangan asesor. Menurutnya, seorang asesor harus paham substansi yang akan dinilainya. “Dia harus tahu betul mengapa pertanyaan itu dipertanyakan pada sekolah/madrasah. Asesor juga harus paham mengapa indikator tertentu itu diukur,”. 

Guru Penggerak Akan Tingkatkan Mutu Sekolah/ Madrasah
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbud, Iwan Syahril mengakui pentingnya peran guru untuk peningkatan mutu sekolah/madrasah. “Sekali lagi saya tekankan bahwa tujuan utama Kemendikbud melalui Merdeka Belajar ada tiga, yaitu siswa, siswa, dan siswa. Apapun yang kita kerjakan, harus berfokus pada ini. Maka, kita amat membutuhkan guru-guru penggerak yang berfokus pada siswa,”.

Iwan Syahril menuturkan, tujuan utama Kemendikbud adalah melahirkan para pelajar Pancasila dengan karakter pembelajar sepanjang hayat, berkompetensi global dan berkarakter luhur. Kemendikbud akan terus mendorong guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang mewujudkan generasi unggul Indonesia. Hal ini dilakukan demi menghasilkan para siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Selain itu, Guru Penggerak juga berperan memotivasi guru lainnya. “Jika seorang guru secara individu sudah baik, maka dia harus mengambil peran untuk membuat guru lain menjadi bagus,”.

Mendukung pernyataan tersebut, Doni Koesoema mengapresiasi langkah Kemendikbud yang mengedepankan peran Guru Penggerak. “Ini sudah semestinya dijalankan, karena seringkali masalah yang harus diperhatikan di dalam sekolah adalah manajemen internalnya, baik itu kepala sekolah, guru, dan pengawas sekolah,”.

Ia pun menyetujui bahwa mutu guru harus makin ditingkatkan. “Saya harap, ketika Guru Penggerak berbincang bersama guru lain, yang diobrolkan adalah mengenai pendidikan bukan masalah lain, dan mereka bisa saling memotivasi,”.

Anggota BAN-S/M, Abdul Malik sepakat dengan konsep Guru Penggerak yang harus makin dikembangkan,karena untuk mencapai profil pelajar Pancasila membutuhkan peran Guru Penggerak.

Abdul Malik menggarisbawahi pentingnya pemahaman integritas pada pelajar Pancasila, khususnya mengenai antikorupsi. “Memang tidak ada item khusus mengenai antikorupsi. Tapi menurut saya ini perlu, kita butuh esensi dan semangat antikorupsi,”.

Harapan Perluasan Standar Pendidikan 

Anggota BAN-S/M, Abdul Malik mengharapkan adanya perluasan standar pendidikan. Ia menceritakan, masih banyak daerah kecil yang menggunakan satu orang guru untuk mengajar beberapa jenjang pendidikan. “Tentu guru yang baik di sekolah standar akan berbeda dengan guru baik yang berada di daerah kecil dengan tugas dan lingkup ajar yang luas,”.
Adapun hasil akreditasi yang telah dilaksanakan tahun ini adalah sebagai berikut. Kuota akreditasi sebanyak 5018 sekolah/madrasah, terdiri atas 4017 sekolah/madrasah dan 201 Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Pada hasil akreditasi sekolah ditemukan bahwa untuk peringkat A diraih sebanyak 993 (23,41%), Peringkat B sebanyak 2,096 (49,42%), peringkat C sebanyak 1,012 (23,86%), dan Status Tidak Terakreditasi sebanyak 140 (3,30%)

BAN-S/M Siapkan Sistem Baru dalam Manajemen Akreditasi


BAN-S/M Siapkan Sistem Baru dalam Manajemen Akreditasi - Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) mereformasi kualitas manajemen sistem akreditasi sekolah / madrasah.

Perubahan atau reformasi yang dilakukan oleh BAN S/M mencakup pada level mendasar yaitu merancang sistem baru yang responsif terhadap digitalisasi. Harapannya, dengan sistem dashboard monitoring secara otomatis dapat memberi notifikasi jika ada sekolah/madrasah yang kualitasnya menurun dengan sistem peringatan terkomputerisasi.

Ketua Badan Akreditasi Nasional/Sekolah dan Madrasah (BAN/S-M), Toni Toharudin mengatakan, jumlah sekolah yang terakreditasi di Indonesia semakin banyak. Begitupun sekolah dengan status A dan B yang makin meningkat kuantitasnya. “BAN-S/M telah melakukan akreditasi sebayak kurang lebih 5.000 sekolah pada tahun 2020 ini,”


Toni menjelaskan, ada tiga sasaran akreditasi yaitu adanya indikasi penurunan kinerja menurut dashboard, sekolah/madrasah ingin meningkatkan status akreditasi, dan laporan masyarakat yang terverifikasi. Namun, karena dashboard mendapatkan data berjenis sekunder yang berasal dari basis data kementerian yang terintegrasi, dashboard baru akan efektif jika data memiliki integritas.


Adapun data yang dimaksud adalah Data Pokok Pendidikan (Dapodik) milik Kemendikbud, Education Management Information System (Emis) milik Kementerian Agama, serta data Asesmen Kompetensi Minimal, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar yang terpadu dalam Asesmen Nasional.

Pada sistem penetapan akreditasi sekolah/madrasah, peran asesor juga tidak kalah penting dalam memberikan penilaian. Asesor diharapkan dengan jujur memberikan penilaian berdasarkan kondisi nyata yang ada di lapangan. BAN-S/M sendiri terus melakukan pelatihan kepada asesor untuk nantinya siap turun ke lapangan. “BAN-S/M juga melakukan filterisasi kepada para asesor untuk memberikan asesor yang berkualitas dan juga terus melakukan pelatihan kepada para asesor,”.

Menanggapi permasalahan akreditasi pada sekolah di daerah 3T, BAN-S/M tengah mengkaji instrumen untuk akreditasi pada daerah tersebut. Toni mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji kriteria untuk mengakreditasi sekolah di daerah 3T.

Dalam kesempatan tersebut, Toni Toharudin menyampaikan, penting bagi BAN-S/M mengevaluasi diri setelah 20 tahun akreditasi berjalan. Hal ini dikarenakan akreditasi satuan pendidikan merupakan salah satu bagian penting transformasi pendidikan yang menyeluruh. Oleh karena itu, penting untuk memastikan perubahan berjalan akuntabel dan partisipatif.


Salah satu cara yang dilakukan oleh BAN-S/M dalam mengevaluasi diri adalah dengan benchmarking kepada akreditasi di negara-negara lain untuk menilai efektivitas akreditasi yang sudah dijalankan. “Walau kuota akreditasi memang ada constraint dari APBN sehingga tidak semua kuotanya bisa terpenuhi. Maka, ada backlog dari tahun ke tahun, misalnya sekolah/madrasah yang sudah habis masa akreditasinya belum bisa terjangkau,”

Pada kesempatan yang sama, Anggota BAN-S/M Capri Anjaya menjelaskan mengenai sistem akreditasi yang dilakukan pada Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK). Capri mengungkapkan, instrumen akreditasi pada sekolah berstastus SPK berbeda dengan sekolah Nasional. Ia menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Mendikbud No. 31 Tahun 2014, SPK memiliki sistem akreditasi yang berbeda dengan sekolah nasional. Oleh sebab itu, sistem akreditasi yang akan disempurnakan BAN-S/M, patut mengakomodasi karakteristik SPK.

SPK merupakan sekolah formal maupun nonformal yang dikelola oleh Lembaga Pendidikan Indonesia (LPI) dan Lembaga Pendidikan Asing (LPA). Salah satu ketentuan izin operasional SPK adalah harus memiliki kerja sama dengan LPA yang sudah diakui dan terakreditasi di negara asalnya. “Salah satu hambatan sekolah untuk mendapatkan status SPK adalah bekerja sama dengan LPA yang legal dan sudah terakreditasi,”.

Capri Anjaya menerangkan bahwa kurikulum yang diberlakukan oleh SPK merupakan kurikulum asing. Namun begitu, terdapat beberapa kurikulum nasional yang wajib diajarkan pada sekolah tersebut. Di antaranya adalah Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, dan Pendidikan Agama.

Monday, December 21, 2020

Kepala MI Negeri 1 Paser melepas 3 Orang Guru dan 2 Tenaga kependidikan

 











Bertempat di ruang rapat terbuka MI Negeri 1 Paser pada tanggal 19 Desember 2020 suasana haru biru menyelimuti wajah-wajah guru MI Negeri 1 Paser, Bertepatan dengan kegiatan Pembagian raport bagi seluruh siswa MI Negeri 1 Paser, Kepala Madrasah Ibtidaiyah negeri 1 Paser melepas 3 orang guru dan 2 Tenga kependidikan.

Tampak mulai pagi suasana serba haru menyelimuti seluruh sudut sekolah MI Negeri 1 Paser karena hari itu segenap civitas MI Negeri 1 Paser akan kehilangan sejumlah Guru untuk menunaikan tugas baru di tempat yang baru pula.

Bapak Fajriannor, S.Pd.I Kepala sebagai Madrasah memberikan kesan dan pesan dalam acara tersebut, Beliau mengawali sambutannya dengan menyampaikan sebuah realita dan takdir Allah SWT, bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu serba berpasang-pasangan, ada siang dan ada pula malam, begitu juga Ada pertemuan juga ada perpisahan, manusia tidak akan pernah sanggup mengubah takdir tersebut, tampak sejumlah pendidik dan kependidikan mulai berkaca-kaca (ada rasa yang hilang dari situasi normal menjadi keharuan), bagaimana tidak, saat sedang pandemi dan semuanya serba terbatas, tiba -tiba sejumlah guru harus memberi sebuah berita untuk pindah tugas.

Dalam kesempatan tersebut, Guru yang akan meninggalkan memberikan pesan dan kesan, adapun dalam hal ini diwakili oleh Ibu maysorah, menyampaikan sebuah pesan dan kesan dengan suasana yang penuh keharuan, tampak sesekali beliau sambil mengusap airmata, karena beliau adalah salah satu guru yang mengabdi di MI Negeri 1 Paser cukup lama, hampir 17 Tahun berjuangan membesarkan Sekolah dengan status sebagai tenaga Honor dan justru status Guru honor tersebutlah yang akhirnya menguatkan diri bersama teman-teman yang lain untuk mampu berdiri tegak dalam misi membesarkan MI Negeri 1 Paser.

Acara selanjutnya adalah penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan guru yang ditinggalkan. Dalam hal ini Pak Dzakirul Husni di tunjuk untuk mewakili teman-teman guru yang ditinggalkan, dalam penyampaiannya, beliau mengungkapkan kesan yang mendalam atas keberadaan 3 orang guru dan 2 orang tenaga kependidikan. terakhir beliau berpesan, bahwa kunci dari keberhasilan eksistensi kita diamanapun berada adalah niat dan kontribusi nyata kita.

Didunia ini tidak ada yang kekal, Maka dari itu marilah kita selalu berkontribusi yang nyata dan baik, karena nilai kita sesungguhnya adalah kebermanfaatan kita terhadap lingkungan sekitar kita. Saat ini kita bersama, bisa jadi besok tinggal kenangan, marilah kita selalu pandai mengambil segala kejadian dengan ikhlas supaya kita menjadi orang yang kuat. Mohon maaf atas salah dan khilaf, dan terima kasih atas kebersamaan selama ini.

Saturday, December 12, 2020

Bagaimana Sich, Siswa Bisa Juara Olimpiade ?

 


Assalamualaikum wr wb.

Dzakirul Husni, Artikel ini hanyalah gambaran yang bisa di baca oleh siapapun, terutama para Pendidik maupun Peserta didik yang bisa digunakan untuk pencerahan tentang apa itu Olimpiade.Calon Guru berbagi tips Cara Belajar Yang Efektif Para Sang Juara. Cara Belajar Yang Efektif Para Sang Juara ini bukan dari saya (*saya bukan sang juara masih hanya Calon Guru). Sehingga biar catatannya benar-benar nyata dan bukan sebuah teori-teori belajar saja, cara belajar efektif agar bisa jadi juara ini adalah catatan dari yang benar-benar sang juara.

Benar sang juara, peraih medali emas olimpiade pada mata pelajaran Matematika dan Fisika pad tingkat SMP dan SMA, yaitu Michael Gilbert. Mudah-mudahan Michel Gilbert tidak keberatan di media sosial karena saya mempublikasikan catatannya disini. Karena kemarin ada kejadian seorang penulis novel yang sudah bisa dikatakan senior di Indonesia, marah atau kesal di media sosial karena seseorang memakai quote-nya, mudah-mudahan itu tidak terjadi pada defantri.com.

Kembali ke catatan Michael Gilbert, yaitu "Cara Belajar Yang Efektif"

Banyak teman-teman yang bertanya gimana cara belajar saya?
Daripada saya mengulang-ulang jawaban yang isinya hampir sama, sekalian saya tuliskan saja di status ini (mohon yang tanya di messenger silahkan baca disini).

Sebetulnya tidak ada yang istimewa dengan cara belajar saya. Tidak ada juga cara belajar yang 100% efektif untuk semua orang karena tiap orang punya preferensi masing-masing. Ada yang suka belajar pagi dini hari, ada yang suka belajar malam hari, ada yang suka sore hari sepulang sekolah. Hanya anda sendiri yang tahu mana yang lebih cocok untuk anda.

Saya pribadi suka belajar sembari ditemani musik. Tapi bagi sebagian orang, belajar sembari mendengarkan musik akan memecah konsentrasi. Kembali lagi itu habit dan preferensi masing".

Yang pasti saya punya kebiasaan belajar rutin setiap hari, masuk sekolah atau libur sama saja bagi saya. Prinsip saya selama saya masih merasa bodoh dan tidak paham suatu materi, maka saya akan terus belajar. Dan masih terlalu banyak yang tidak saya pahami di dunia ini.

Apakah tidak bosan belajar terus?Secara manusiawi, pasti terkadang muncul perasaan itu tapi rasa ingin tahu dan penasaran terhadap sesuatu yang baru dan belum saya pahami jauh lebih besar daripada rasa bosan tersebut.

Saya berhenti belajar disaat sudah merasa cape. Saya biasanya istirahat mendengarkan musik, nonton film, atau tidur. Setelah saya merasa cukup istirahat, saya akan kembali belajar.

Sebagai seorang anak yang punya passion terhadap ilmu matematika dan sains, saya terbiasa membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang tersebut.

Sejak SD ortu saya berusaha menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan minat saya, dari mulai komik sains, teks book matematika-fisika-kimia-biologi, bacaan sains populer. Belakangan saya juga mulai belajar dari OCW (Open Course Ware) yang tersedia gratis di internet. Jadi sebetulnya jaman sekarang dengan ketersediaan akses internet sampai ke pelosok, tidak ada alasan bahwa kita tidak punya akses ke buku-buku yg berkualitas. Hampir semua buku referensi bisa di dapatkan versi ebooknya di internet (asal mau usaha untuk searching).


Berapa lama waktu belajarnya?RELATIF !!!

Secara umum saya belajar 3-5 jam perhari di luar jam sekolah. Sekolah saya (Penabur) terkenal dengan tugas-tugasnya yang tidak ada habisnya. Saya harus alokasikan minimal 1 jam/hari untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sisanya saya bagi untuk belajar pelajaran sekolah dan materi non-sekolah (olimpiade & lainnya). Ini rutin saya lakukan pada saat sekolah maupun libur.

Seharusnya dengan pola belajar seperti ini kita tidak akan kesulitan menghadapi ujian-ujian di sekolah. Tapi lain ceritanya kalau anda mempersiapkan olimpiade (OSN maupun international). Cakupan materi OSN jauh lebih luas dan mendalam daripada pelajaran sekolah. Anda dituntut meluangkan waktu lebih untuk mempelajari materi maupun berlatih soal-soal. Dengan tambahan materi olimpiade, biasanya saya menambahkan waktu belajar khusus di saat libur (weekend) maupun public holiday. Biasanya saya luangkan waktu 8-10 jam/hari untuk memperdalam materi tersebut.


Berapa lama prosesnya?

Secara umum dibutuhkan waktu minimal 3-6 bulan untuk menyiapkan OSN dan 1 tahun untuk menyiapkan International. Ibarat lomba lari, OSN ini termasuk jenis marathon. Butuh konsistensi, disiplin, stamina dan kecepatan juga di akhirnya. Jadi jangan pernah berharap jadi juara dengan sistem belajar SKS (Sistem Kebut Sebulan apalagi Semalam !!!).

Saya punya prinsip tidak mau dibatasi level sekolah untuk belajar. Di saat saya kelas 6 SD, saya sudah belajar materi SMP. Di saat saya kelas 7-8 SMP, saya sudah belajar materi SMA, memasuki SMA saya mulai belajar materi kuliah. Toh cepat atau lambat semua materi tersebut harus saya pelajari. Kalau saya bisa pelajari lebih awal, kenapa tidak?


Bagaimana dengan materi/ pelajaran yang tidak saya sukai?

Sulit memang mempelajari sesuatu yang tidak kita sukai, rasanya melawan hati nurani. Maka dari itu sugestikan diri anda untuk bisa menyukai semua pelajaran. Anggap bahwa semua itu akan membawa kebaikan kelak. Belajarlah untuk menyukai sebelum anda mempelajarinya. Pasti ada bagian dari materi tersebut yang menarik perhatian anda, mulailah belajar menyukai dari situ.

Dulu saya tidak suka Bahasa Indonesia, saya pikir kenapa harus belajar Bahasa Indonesia sedangkan kita sudah merasa cukup fasih berbahasa Indonesia sehari-hari? Tetapi saya menemukan keindahan sastra Indonesia dalam syair-syair WS Rendra dan kedalaman filosofi dalam novel-novel Pramoedya Ananta Tour. Dari situ saya mulai belajar mencintai literatur Bahasa Indonesia. Dan pada akhirnya itu membuat saya semangat belajar Bahasa Indonesia secara umum.

Jadi sebelum anda belajar sesuatu carilah sesuatu yang menarik rasa ingin ingin tahu dan rasa suka anda dalam materi yg akan anda pelajari maka kemudian proses mempelajarinya akan menjadi lebih mudah dan tidak membosankan (walaupun tetap melelahkan).

Untuk menjadi juara anda harus berusaha menjadi expert pada bidang tersebut. Hal tersebut hanya bisa diraih dengan proses belajar dan berlatih. Tidak ada cara yg instan.

"JUARA ITU DIBENTUK - BUKAN DI LAHIRKAN"Good Luck - Michael Gilbert

Terima Kasih Michael Gibert untuk pesan dan tips "Cara Belajar Yang Efektif" nya. Semoga semakin banyak siswa yang "Mensugestikan dirinya untuk bisa menyukai semua pelajaran".

Untuk segala sesuatu hal yang perlu kita diskusikan terkait Mengintip Cara Belajar Yang Efektif Para Sang Juara silahkan disampaikan πŸ™ CMIIW😊.

Jangan Lupa Untuk Berbagi πŸ™ Share is Caring πŸ‘€ dan JADIKAN HARI INI LUAR BIASA! - WITH GOD ALL THINGS ARE POSSIBLE😊
Untuk melengkapi artikel ini, berikut saya share Link-link yang berisi video Materi Olimpiade

Friday, December 11, 2020

Surat Edaran Penetapan Rapor Individu Hasil Asesmen Kompetensi Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah

Surat Edaran Penetapan Rapor Individu Hasil Asesmen Kompetensi Guru, Kepala, dan
Sehubungan dengan telah dilaksanakannya Asesmen Kompetensi Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah (AKG, AKK, dan AKP) pada tanggal 19 – 23 November 2020, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menetapkan Rapor Individu Hasil AKG, AKK, dan AKP di Simpatika pada tanggal 10 Desember 2020. Berkenaan dengan hal tersebut, dengan ini kami sampaikan beberapa ketentuan teknis sebagai berikut:



1. Rapor AKG, AKK dan AKP hanya dapat diakses oleh peserta AKG, AKK dan AKP melalui Simpatika masing-masing individu peserta;
2. Admin Simpatika pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupatan/Kota dan Madrasah tidak diperkenankan untuk mengakses rapor maupun nilai AKG, AKK dan AKP dengan alasan dan cara apapun;
3. Pejabat pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kemenag Kabupatan/Kota dan Madrasah tidak diperkenankan mengakses dan menyebarkan rapor maupun nilai AKG, AKK dan AKP dengan alasan dan cara apapun;
4. Pihak yang memiliki otoritas untuk mengakses rapor maupun nilai AKG, AKK dan AKP hanya Kementerian Agama Pusat.Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.






Untuk File Edaran lengkapnya, dapat Anda baca di DISINI




Entri yang Diunggulkan

Asesmen Nasional ? Gambaran Teknis pelaksanaan dan Agenda Akhir di semua jenjang .

Ujian Nasional VS Asesmen Nasional Mulai tahun 2021, akan diadakan Asesmen Nasional untuk jenjang SD/MI sampai SMA/SMK/MA, Walaupun disebut ...

Popular Posts